Mignolet: Berat Rasanya Duduk Di Bangku Cadangan

Kiper Liverpool, Simon Mignolet mencurahkan isi hatinya setelah menjalani musim ini di bangku cadangan. Ia menganggap musim ini sangat berat. Ia juga mengatakan menjalani musim dengan duduk di bangku cadangan bukanlah hal yang mudah.

Mignolet harus pasrah digantikan oleh Alisson yang didatangkan dari AS Roma pada bursa transfer musim lalu. Alisson didatangkan dengan harga 75 juta Euro. Baru saja didatangkan, Alisson langsung mendapatkan posisi utama di tim.

Tampaknya kedatangan Alisson menjadi kutukan tersendiri bagi Mignolet. Sempat menjadi pemain inti selama empat musim, kini ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya sudah menjadi pemain cadangan di tim.

Mignolet lantas mencurahkan isi hatinya melalui laman resmi klub. Ia mengaku terpaksa menerima kondisi ini karena Alisson memang memiliki kemampuan yang lebih baik dari dirinya.

“Ini bukanlah hal yang mudah. Saya sebelumnya sudah berbicara tentang hal ini. Saya tentunya tidak ingin berada dalam posisi ini, namun saya harus membantu tim sebisa saya,” buka Mignolet.

“Alisson adalah kiper yang sangat bagus, ia kiper terbaik dunia, mungkin jika dia bukan yang terbaik, saya tidak akan menerima posisi ini.”

“Saya dan Alisson cukup akrab, kami berteman baik dan saya bisa belajar dari gaya bermainnya. Kami hanya perlu bekerja keras dan menampilkan yang terbaik bagi klub.”

Pada musim ini Mignolet hanya dimainkan satu kali oleh Klopp. Padahal pada musim lalu ia masih bisa bersaing dengan Karius, namun akibat mental yang hancur, Karius memutuskan untuk hengkang dari Liverpool.

Juan Mata: Saya Senang Bermain Di Inggris !

Juan Mata selaku pemain gelandang Manchester United mengaku bahwa dirinya senang bermain di Inggris dan belum memiliki keinginan untuk kembali ke negara asalnya Spanyol.

Pada tahun 2011 silam, Juan Mata datang ke Inggris dan bergabung dengan Valencia. Karena permainannya yang cukup impresif bersama Valencia, ia akhirnya direkrut oleh Chelsea.

Juan Mata bermain selama dua setengah musim bersama Chelsea, ia bahkan menemani Chelsea meraih gelar Liga Champions dan juga Liga Europa. Setelah itu, Juan Mata hengkang ke Manchester United pada Januari 2014 silam dan langsung mendapatkan tempat utama di skuat.

Sempat tidak menjadi pilihan utama di era Jose Mourinho, Juan Mata kembali mendapatkan tempat setelah United diasuh oleh Solksjaer. Karir yang dijalani Mata di United terbilang bagus dimana ia berhasil memenangkan FA Cup dan juga Liga Eropa.

Setelah bermain cukup lama di Inggris, Mata mengaku kemampuan sepakbolanya semakin meningkat. Mata bahkan mengaku senang dengan budaya yang ada di Inggris dan belum kepikiran untuk pulang kampung.

“Saya telah lama bermain disini dan saya merasa nyaman bermain disana,” buka Mata seperti dilansir pihak AS.

“Saya mampu beradaptasi dengan semuanya, sepakbolanya, budayanya, dan juga liga yang ada disana. Tetapi ketika kalian memiliki kampung halaman, anda pasti akan merasa kangen dengan keluarga dan juga teman anda.”

“Tapi saya perlu menegaskan bahwa saya belum kepikiran untuk pulang kampung ataupun bermain disana. Untuk sekarang saya akan fokus di Inggris bersama United.”

“Saya bermain untuk klub yang paling hebat di dunia, saat ini saya hanya fokus akan hal itu.”

Jordi Cruff Berikan Alasan Dibalik Kesuksesan Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer selaku pelatih interim Manchester United mendapatkan pujian dari Jordi Cruff. Menurut Jordi, Solskjaer berhasil bukan karena taktik yang ia susun, melainkan ia mampu membangkitkan mentalitas para pemainnya. Ia juga percaya United memiliki pemain yang berbakat dan berkualitas.

Di tangan Solskjaer, United mampu mengoleksi 22 poind dari 8 pertandingan mereka. Sebelumnya pada era Jose Mourinho, United hanya mampu mengumpulkan 26 poin dari 17 pertandingan yang dimainkan oleh United.

Hal ini tidak bisa dipisahkan dari atmosfer internal United yang semakin cerah semenjak ditangani oleh Solskjaer. Ketmbang saling melempar kritik, para pemain justru saling mendukung satu samalain. Cruff menilai hal ini dikarenakan Solskjaer mampu meningkatkan mentalitas para pemainnya.

Cruff menilai waktu yang dimiliki oleh Solskjaer terbilang minim untuk memberikan perubahan bvesar pada tim. Namun ia bisa menarik keluar potensi dari setiap diri para pemainnya. Itulah kunci dari kebangkitan United.

“Hanya berselang dua atau tiga hari saja, ia bisa membawa perubahan besar meski dalam waktu yang sangat singkat. Ia lebih memfokuskan diri ke arah mentalitas pemain. Ia menggunakan metode yang tepat,” buka Cruff kepada BBC.

“Saat pemain di block oleh Mourinho, mereka tidak bisa bergerak dengan bebas, namun setelah pintu itu dibuka ( oleh Solskajer ), para pemain justru dapat bermain lebih baik dan lebih baik lagi.”

“Pemain United dari awal memang sudah berkualitas. Pelatih hanya perlu mencari cara untuk menyeimbangkan permainan tim dan menarik keluar potensi tersembunyi para pemain United.”

Burley: Lepaskan Pogba ? Itu Adalah Keputusan Yang Bodoh !

Craig Burley memberikan peringatan yang cukup keras kepada Manchester United. Ia menilai bahwa United akan menjadi klub yang sangat bodoh jika melepaskan Paul Pogba di musim panas nanti.

Banyak rumor yang beredar yang mengatakan bahwa Paul Pogba akan segera hengkang dari Old Trafford pada musim depan. Jika hal ini benar, ini berarti United berada dalam kondisi yang cukup berbahaya.

Rumor ini semakin kuat setelah Pogba mengatakan bahwa Real Madrid adalah salah satu klub yang sudah ia idamkan sejak lama. Alhasil, banyak rumor yang mengatakan pihak agen Paul Pogba sudah melakukan kontak dengan Real Madrid.

Melihat hal ini, Burley mengatakan bahwa United harus mempertahankan Pogba apapun alasannya. Menurutnya, Pogba adalah sosok yang sangat penting di United.

“Apabila mereka melepaskan Paul Pogba, itu adalah kesalahan terbodoh yang pernah dibuat oleh United,” buka Burley kepada ESPN.

“Ketika United memutuskan untuk “memulangkan” kembali Pogba dari Juventus, mereka sudah mencoba untuk merombak kembali skuat klub. Diluar anda setuju atau tidak dengan Solskjaer sebagai manajer, namun ketika mereka mengatakan “ini adalah pemain terbaik kami dan kami ingin menjualnya” bukanlah sebuah keputusan yang tepat.”

“Siapa yang akan menjadi tumpuan tim jika Pogba pergi ? Lionel Messi ? Ronaldo ? Jelas tidak mungkin ! United tidak akan bisa mendatangkan mereka berdua. Menurut saya, mereka harus mempertahankan Pogba apapun kondisinya.”

Rush: Mo Salah Bisa Jadi Legenda Asal Tak Ikuti Torres Dan Suarez

Mantan pemain Liverpool, Ian Rush menyebut bahwa Mohamed Salah memiliki potensi untuk menjadi legenda Liverpool, namun ia juga menegaskan bahwa Salah jangan sampai mengikuti jejak Fernando Torres dan Luis Suarez.

Tidak bisa dipungkiri, Mo Salah kini menjadi sorotan di Liverpool. Hal ini tidak lepas dari performa yang ditunjukkan Salah selama di Liverpool.

Sangking berpengaruhnya Salah di Liverpool, para fans bahkan menciptakan chant khusus bagi Salah. Tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sang pemain, pasalnya tidak semua pemain bisa mendapatkan kesempatan ini. Bahkan tidak sedikit fans yang menyebutkan Salah sudah bisa disejajarkan dengan barisan legenda klub.

Rush menganggap Salah belum benar-benar menjadi legenda di Liverpool. Untuk menjadi seorang legenda di klub, Rush berkata seorang pemain harus bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama di klub.

Rush juga menegaskan kepada Salah untuk tidak mengambil jalan yang sama dengan Torres dan Suarez. Meski kedua pemain itu berperan besar dan dianggap sebagai legenda Liverpool, namun Rush tidak melihat dedikasi kedua pemain tersebut dalam waktu yang lama.

“Semua berbicara mengenai Suarez dan Torres, saya akui mereka adalah pemain hebat, namun jika mereka tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama di klub, mereka tidak bisa disebut legenda.”

“Saya melihat Salah memiliki potensi dan saya ingin ia bertahan di klub untuk waktu yang lama dan menjadi legenda yang sesungguhnya.”

Pogba: Saya Ingin United Finish Di Zona Empat Besar

Pemain bintang Manchester United, Paul Pogba menegaskan bahwa timnya bisa meraih posisi empat besar jika terus mempertahankan performa dan terus bermain dengan konsisten.

Awal musim ini United memang sempat terkeok-keok dibawah kepemimpinan Jose Mourinho. Bahkan mereka sempat tergelincir ke papan tengah klasemen sementara EPL musim ini.

Namun semenjak dilatih oleh Ole Gunnar Solskjaer, performa Manchester United terus meningkat. Bahkan mereka berhasil meraih kemenangan beruntun sebanyak enam kali.

Berkat kemenangan beruntun tersebut, United mampu mengejar ketertinggalan poin dan saat ini mereka telah mengantongi 41 poin dari 22 laga yang sudah mereka mainkan. Saat ini United hanya terpaut enam poin dari Chelsea yang menduduki peringkat keempat.

Ketika ditanya, Pogba mengungkapkan rasa percaya dirinya untuk finish di zona empat besar. Menurutnya United saat ini tengah berada dalam bentuk yang sempurna dan meraih posisi empat bukanlah hal yang mustahil.

“Itu sudah menjadi target kami ! Kami adalah Manchester United dan posisi itu sudah menjadi tempat seharusnya kami berada.”

“Klub ini adalah klub yang besar, banyak pemain top disini dan kami harus berada di posisi puncak.”

“Kami tidak hanya memiliki pemain starter yang berbahaya, lihat juga bangku cadangan kami, semua pemain adalah pemain yang hebat, ada Sanchez disana, ada Lukaku disana, ini adalah klub yang hebat.”

“Ledakan United mampu menyaingi tim besar manapun di Premier League,” tutup Pogba.

Marotta Tidak Ingin Bahas Masa Depan Icardi

Giuseppe Marotta selaku bos Inter Milan hingga saat ini masih belum mau berkomentar terkait masa depan Mauro Icardi di klub. Namun ia ingin menekankan bahwa tidak ada satu pemain-pun yang memiliki kapasitas yang lebih besar dari sebuah klub.

Hingga saat ini kondisi Inter Milan memang jauh dari kata kondusif, salah satu penyebabnya adalah Mauro Icardi. Bagaimana tidak, sang pemain menolak untuk bermain sesaat setelah ban kaptennya dicabut. Selang ditinggal oleh Icardi, Inter kerap menelan kekalahan dalam setiap pertandingan yang dijalani.

Mauro Icardi akhirnya bermain kembali pada laga kontra Genoa dimana Inter berhasil menang telak dengan skor 4 – 0. Icardi menjadi salah satu penyumbang gol pada pertandingan tersebut.

Situasi Icardi yang tidak jelas di Inter memunculkan banyak spekulasi yang mengatakan sang pemain akan segera hengkang dari klub. Menurut kabar yang beredar, ada beberapa klub yang tertarik untuk menggunakan jasanya, salah satunya adalah Real Madrid.

Sayangnya Marotta tidak ingin membahas permasalahan ini lebih lanjut.  Ia menegaskan saat ini Icardi masih berstatus sebagai pemain Inter sebab itu Icardi wajib mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Untuk kesalahan Icardi masih bisa dibilang wajar dan masih bisa dimaafkan.

“Icardi adalah pemain disini dan ia harus bermain dengan baik. Kita harus membicarakan masa sekarang, untuk masa depan bisa dibahas dilain waktu,” buka Marotta seperti dilansir tribalfootball.

“Umurnya masih muda, baru 26 tahun. Ia masih bisa berkembang. Saya tahu ia membuat banyak kesalahan, tapi kesalahan itu bisa menjadi pengalaman untuk masa depan,” tutup Marotta.

Sikap Skeptis Ince Terhadap Solskjaer

Mantan gelandang Manchester United, Paul Ince menyebutkan bahwa semua orang termasuk dirinya bisa meraih hasil yang sama bagusnya dengan apa yang diraih Ole Gunnar Solskjaer di skuat Manchester United.

Tidak dapat dipungkiri, sejak ditangani oleh Solskjaer, performa United kembali bangkit. Skuat United bermain dengan konsisten dan dinamis. Mood para pemain di lapangan juga terlihat berbeda. Bahkan mereka berhasil meraih 10 kemenangan beruntun di semua kompetisi.

Berkat performa yang begitu apik, Solskjaer menuai banyak pujian. Namun Ince justru bersikap skeptis terhadap keberhasilan sang pelatih.

Menurut Ince, siapa saja bisa meraih hasil yang positif jika diberi pekerjaan itu sekarang. Ia menganggap skuat United memang memiliki potensi yang besar, jadi wajar saja jika Solskjaer bisa membawa United menuju kemenangan demi kemenangan.

“Saya pikir semua orang bisa melakukan itu,” ungkapnya kepada pihak BT Sport.

“Steve Bruce bisa melakukannya, Mark Hughes juga bisa, anda pun bisa melakukannya ( sembari menunjuk Chris Sutton ),” cetus Ince.

Berbeda dengan Herrera yang justru mendukung Solksjaer. Menurut Herrera, ada satu poin yang ada pada diri sang pelatih, yaitu kemampuan memahami setiap pemainnya.

“Biasanya seorang pelatih hanya fokus kepada taktik, tapi mereka gagal memahami karakter setiap pemainnya. Namun ia ( Solskjaer ) justru bisa memahami setiap pemainnya. Lihat saja Paul Pogba, Anthony Martial dan Jesse Lingard, permainan mereka luar biasa, mengapa ? Karena Solskjaer berhasil mengeluarkan kemampuan mereka”, jelas Herrera.

Rombak Besar, United Dikabarkan Akan Melepaskan Enam Pemain

Kabarnya Manchester United akan melakukan perombakan besar-besaran dalam skuatnya. Menurut kabar yang beredar, ada enam nama pemain yang akan dilego oleh United pada musim depan.

Manchester United memang akan menjalankan proyek baru bersama Ole Gunnar Solksjaer pada musim depan. Kabarnya Solskjaer telah memilih siapa saja yang akan bertahan di klub dan siapa yang harus angkat kaki dari Old Trafford.

Selain karena permasalahan teknis, pemain tersebut juga tidak masuk kedalam rencana taktik yang akan diterapkan oleh sang pelatih. Selain itu pemain tersebut juga memiliki sisa kontrak bermain yang akan segera berakhir.

Menurut lansiran Daily Mail, Solksjaer akan melepaskan enam pemainnya pada bursa transfer musim depan. Dari enam pemain yang akan dilego, empat diantaranya merupakan pemain bertahan.

Kabarnya Antonio Valencia dan juga Matteo Darmian akan dilepaskan karena kontrak bermain yang sudah berakhir. Semntara itu Marcos Rojo lebih sering dicadangkan karena permasalahan cedera.

Selain itu nama Eric Bailly juga masuk, namun Solksjaer masih belum memutuskan apakah sang pemain akan benar-benar dikeluarkan atau masih akan dipertahankan. Menurutnya, pemain asal Pantai Gading tersebut memiliki potensi untuk memperkuat skuat United.

Selain empat pemain yanf disebutkan tadi, ada dua pemain lagi yang kabarnya akan diberhentikan, mereka adalah Ander Herrera dan juga Juan Mata. Pemain asal Spanyol tersebut sebenarnya sudah menjalani proses negosiasi, namun masih belum ada kata sepakat dari kedua belah pihak.

 

Bale Semakin Dekat Dengan Pintu Keluar Real Madrid

Kedatangan Zinedine Zidane ke Real Madrid memang memberikan dampak positif bagi Real Madrid, termasuk bagi Gareth Bale. Namun kita juga tidak bisa memungkiri fakta bahwa Bale sudah semakin dekat dengan pintu keluar Santiago Bernabeu.

Pada musim ini, Bale memang memikul beban yang begitu berat. Mantan pemain Tottenham Hotspur itu harus menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh sang mega bintang, Cristiano Ronaldo. Tentu ini bukan hal yang mudah, bahkan bagi pemain sekelas Gareth Bale.

Pada hari Senin 1/4 kemarin, Gareth Bale lagi-lagi menunjukkan performa buruk ketika mereka mengalahkan Huesca dengan skor 3 – 2. Meski menang, Bale menjadi bulan-bulanan kritik dari para fans. Hal ini yang kabarnya membuat sang pemain semakin mantap untuk hengkang.

Sebenarnya Bale sudah dimainkan secara penuh oleh Zidane. Namun ia belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.

Hal ini tampaknya tidak lepas dari permainan yang tidak stabil, seperti yang kita tahu, ketika dilatih oleh Santiago Solari, ia kerap menjadi pemain cadangan sehingga tidak bisa berbaur dan menyatu sempurna dengan tim.

Karena tidak mendapatkan harmoni permainan dengan pemain lainnya, ia menjadi bulan-bulanan kritik para fans. Hal ini juga yang membuatnya tidak betah. Bayangkan saja ketika ada seorang pemain yang seharusnya mendapatkan dukungan para supporter, justru Bale mendapatkan kebalikannya.

Tampaknya musim ini akan menjadi musim terakhir Bale bersama Madrid. Menurut kabar yang beredar, Madrid akan mencoba tuk datangkan beberapa pemain anyar lainnya seperti Eden Hazard untuk menggantikan posisi Bale.