Rinitis alergi adalah kondisi umum di mana saluran hidung meradang sebagai respons terhadap paparan alergen tertentu seperti serbuk sari, bulu hewan, debu rumah, atau spora jamur. Gejalanya meliputi hidung tersumbat, bersin-bersin, gatal pada hidung, pilek, dan kadang-kadang batuk atau gatal-gatal pada tenggorokan. Untuk mengatasi gejala rinitis alergi, terdapat berbagai obat yang tersedia baik di apotek tanpa resep maupun melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa contoh obat yang dapat ditemukan di apotek:
Obat Bebas Rekayasa (Over-the-Counter/OTC):
- Antihistamin Oral: Antihistamin adalah obat yang sangat umum digunakan untuk meredakan gejala rinitis alergi. Contoh antihistamin oral yang sering diresepkan adalah loratadine, cetirizine, dan fexofenadine. Mereka bekerja dengan menghambat efek histamin, zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh selama reaksi alergi, dan membantu meredakan gatal-gatal, bersin-bersin, dan hidung tersumbat.
- Dekongestan Oral atau Semprotan Hidung: Dekongestan membantu menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung, mengurangi hidung tersumbat. Mereka tersedia dalam bentuk tablet oral atau semprotan hidung. Penting untuk digunakan sesuai instruksi karena dekongestan oral dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan tekanan darah atau insomnia.
- Semprotan Hidung Kortikosteroid: Kortikosteroid intranasal membantu mengurangi peradangan di saluran hidung dan meredakan gejala seperti hidung tersumbat, gatal-gatal, dan bersin-bersin. Mereka biasanya diberikan dalam bentuk semprotan hidung dan membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu untuk memberikan efek penuh.
- Semprotan Hidung Kromolin: Kromolin adalah obat yang membantu mencegah pelepasan zat-zat yang menyebabkan reaksi alergi. Ini tersedia dalam bentuk semprotan hidung dan dapat membantu meredakan gejala rinitis alergi.
Obat yang Memerlukan Resep Dokter:
- Kortikosteroid Intranasal Lebih Kuat: Jika gejala rinitis alergi parah atau tidak merespons terhadap pengobatan OTC, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid intranasal yang lebih kuat, seperti fluticasone propionate atau mometasone furoate.
- Antihistamin Lebih Kuat: Dokter juga dapat meresepkan antihistamin oral yang lebih kuat atau dalam dosis yang lebih tinggi untuk meredakan gejala yang lebih parah.
- Dekongestan Oral yang Kuat: Dekongestan oral yang lebih kuat mungkin diresepkan untuk pengobatan jangka pendek jika gejala rinitis alergi sangat parah.
- Imunoterapi Alergi: Untuk kasus rinitis alergi yang parah atau tidak responsif terhadap obat-obatan lainnya, dokter dapat merekomendasikan imunoterapi alergi. Ini melibatkan pemberian dosis kecil dari alergen yang menyebabkan reaksi alergi dalam rangka membangun toleransi tubuh terhadap alergen tersebut.
Selain obat-obatan, dokter juga dapat memberikan saran tentang perubahan gaya hidup dan lingkungan yang dapat membantu mengurangi gejala rinitis alergi, seperti membersihkan rumah secara teratur, menggunakan selimut dan sarung bantal anti-alergi, dan menghindari paparan alergen. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi sebelum memulai pengobatan baru atau mengubah regimen pengobatan, terutama jika seseorang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.