Katanya ketika kita bersungguh-sungguh berdoa saat melalui dua beringin di alun-alun kidul ini, konon permohonan kita akan terwujud. Saat mencobanya pertama kali, niatku hanya sebatas iseng. Terlebih saat temanku bisa melaluinya dengan mudah.
Mataku ditutup dan aku mulai melangkah. Aku merasa aku berjalan lurus saat beberapa lama kemudian temanku menyadarkanku bahwa langkahku keliru. Aku membuka penutup mata, ternyata benar, aku gagal.
Diperingatkan Bapak yang menyewakan penutup mata untuk meminta dan berdoa dengan fokus. Aku tetap percaya tak percaya. Aku tidak hendak meminta pada pohon, pikirku. Kali kedua, yang terbersit di pikiranku adalah ketakutan akan kembali menapaki jalan yang keliru. And it realize! Aku gagal lagi.
Kali ketiga. Aku bertekad ini harus menjadi yang terakhir. Aku berpikir bagaimana caranya, saat Bapak tersebut kembali mengingatkanku untuk fokus pada harapan dan doa-doaku. Maka aku memulainya dengan bismillah. Aku betul-betul serius kini. Aku merapal doaku dan terus mengafirmasikannya. Aku tidak berpikir tentang hal lain lagi selain fokus pada doaku di dalam hati.
Done! Sampai!
Aku salah tentang satu hal! Aku belajar tentang satu hal! Aku tidak sedang menjadikan doaku sebagai sesajen pada pohon beringin kembar itu. Sama sekali tidak. Tapi aku sedang meminta dengan teramat, sebagai hamba yang berdoa dengan sungguh. Begitulah semestinya setiap tujuan dititi. Semesta mendukung, semesta mengantarkan aku. Aku belajar dari perjalanan teramat singkat melewati beringin kembar itu, tentang fokus, kesungguhan, yang harus dilebur dalam langkah, saat kita memperjuangkan keinginan dan harapan.
Memang Indonesia memiliki banyak sekali tempat yang sangat mistis dengna berbagai macam kepercayaan. Karena terpisah pulau, bahasa, suku, dan budaya yang berbeda – beda memang tidak semua orang dapat menerima kepercayaan yang tidak sama.
Namun, sebagai warga indonesia yang baik kita harus tetap teguh terhadap bhinneka tunggal ika. Meskipun berbeda – beda, kita semua tetap adalah satu kesatuan dari rakyat negeri tercinta kita yaitu Indonesia. Yuk, mari lebih perbanyak toleransi antar manusia.. Tidak ada ruginya loh..