Bolehkah semua orang melakukan terapi ESWL?

Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) adalah prosedur medis yang efektif untuk mengobati batu ginjal, namun tidak semua orang dapat menjalani terapi ini. Ada beberapa faktor yang menentukan apakah seseorang cocok untuk menjalani ESWL, termasuk ukuran dan lokasi batu ginjal, kondisi kesehatan umum, dan adanya kontraindikasi medis tertentu. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama:

Kriteria Pasien yang Cocok untuk ESWL

  1. Ukuran Batu Ginjal: ESWL biasanya paling efektif untuk batu ginjal yang berukuran kecil hingga sedang, yaitu antara 4 mm hingga 2 cm. Batu yang terlalu besar mungkin memerlukan metode pengobatan lain, seperti ureteroskopi atau pembedahan.
  2. Lokasi Batu Ginjal: Batu yang terletak di ginjal atau ureter bagian atas lebih mudah dipecah menggunakan ESWL dibandingkan dengan batu yang terletak di bagian bawah ureter atau di kandung kemih.
  3. Jenis Batu: ESWL lebih efektif pada jenis batu tertentu, seperti batu kalsium oksalat dan batu asam urat. Batu yang sangat keras, seperti batu sistin, mungkin tidak mudah dipecah dengan ESWL.

Kontraindikasi ESWL

  1. Kehamilan: Wanita hamil tidak disarankan menjalani ESWL karena gelombang kejut dapat membahayakan janin.
  2. Infeksi Saluran Kemih Aktif: Infeksi saluran kemih yang sedang aktif perlu diobati terlebih dahulu sebelum ESWL dilakukan untuk menghindari penyebaran infeksi.
  3. Gangguan Pembekuan Darah: Pasien dengan gangguan pembekuan darah atau yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah berisiko mengalami perdarahan selama dan setelah prosedur ESWL.
  4. Kondisi Kardiovaskular: Pasien dengan kondisi kardiovaskular tertentu, seperti aneurisma aorta atau gangguan jantung yang serius, mungkin tidak cocok untuk ESWL karena risiko komplikasi.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Kesesuaian ESWL

  1. Anatomi Tubuh: Bentuk dan ukuran tubuh pasien dapat mempengaruhi efektivitas ESWL. Misalnya, pasien dengan obesitas ekstrem mungkin mengalami kesulitan karena gelombang kejut harus melalui lapisan jaringan yang lebih tebal.
  2. Kesehatan Umum: Kondisi kesehatan umum pasien, termasuk adanya penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, harus dipertimbangkan sebelum menjalani ESWL. Kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi proses penyembuhan dan risiko komplikasi.
  3. Kepadatan Batu: Kepadatan batu ginjal, yang dapat diketahui melalui pencitraan seperti CT scan, juga mempengaruhi keberhasilan ESWL. Batu yang sangat padat mungkin memerlukan lebih banyak sesi ESWL atau metode pengobatan lain.

Evaluasi Pra-Operatif

Sebelum memutuskan untuk menjalani ESWL, pasien perlu menjalani evaluasi menyeluruh oleh ahli urologi. Evaluasi ini meliputi:

  • Riwayat Medis Lengkap: Meninjau riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  • Pemeriksaan Fisik: Menilai kondisi fisik umum pasien.
  • Pemeriksaan Pencitraan: Seperti sinar-X, ultrasonografi, atau CT scan untuk menentukan lokasi, ukuran, dan jenis batu ginjal.
  • Tes Laboratorium: Tes darah dan urine untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan mendeteksi infeksi atau gangguan lainnya.